Perang Suara: Bahasa dan Politik Pergerakan
Penulis Hilmar Farid
Penyunting Mirwan Andan
Penyelaras Anggiasti Rayung Wigati
Desain Isi Andy
Desain Sampul Redi Murti
Cetakan Pertama, Komunitas Bambu, Januari 2024
xii + 140 hlm; 14 x 21 cm
ISBN 978-623-7357-45-2
Bagaimana cara gagasan modern menggerakan rakyat? Seberapa jauh gagasan dapat mengonsolidasi kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat sehingga melahirkan organisasi politik, pemogokan dan bahkan perlawanan bersenjata? Persoalan bahasa menjadi sangat penting untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bahasa bukan sekadar alat penyampai gagasan yang statis. Lebih dari itu, bahasa adalah medan perang bagi gagasan-gagasan. Pertentangan antara kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat dapat dilihat pada kemunculan, perkembangan hingga hilangnya kosakata tertentu.
Di Hindia Belanda abad XX, pertentangan ini mendapat panggung pada surat kabar. Pergolakan sosial dan perkembangan dunia cetak-mencetak akibat kapitalisme menjadi landasan rakyat bumiputra untuk bersuara lewat tulisan. Kekuasaan kolonial pun bereaksi dengan bersenjatakan bahasa. Buku ini menguraikan hubungan antara bahasa, ideologi dan hegemoni politik pada masa pergerakan. Cara rakyat mengartikan persoalan sosial dan posisi mereka sendiri dalam berhadapan dengan persoalan tersebut serta bagaimana sebenarnya gagasan digerakkan di dalam kenyataan dan hubungannya dengan perkembangan politik dijelaskan di dalam buku ini.
Untuk pemesanan, silahkan klik tautan ini.