Demi Perubahan, Hilmar Farid Masuk Ke Dalam Kekuasaan
Dahulu dikenal sebagai sejarawan, aktivis, dan pengajar yang kritis, belakangan Hilmar Farid memilih masuk dalam kekuasaan. Fay -begitu sapaannya- bahkan turut mengkoordinasi sukarelawan untuk mendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden lalu.
Sejak Desember 2015 lalu, pria kelahiran 8 Maret 1968 ini dilantik sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan di Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah.
Dalam wawancara khusus dengan BBC Indonesia, doktor di bidang kajian budaya dari National University of Singapore ini mengatakan pilihannya untuk terjun dalam kekuasaan tidak datang dengan tiba-tiba.
Kita lama hidup di bawah sistem yang pada dasarnya mengatakan: urusan publik itu ditangani negara saja, entah itu politik, kebebasan, dll. Jadinya, masyarakat ikut sistem karena takut, bukan karena mengerti dan merasa penting. (HF, 2014)