Demi Perubahan, Hilmar Farid Masuk Ke Dalam Kekuasaan
Dahulu dikenal sebagai sejarawan, aktivis, dan pengajar yang kritis, belakangan Hilmar Farid memilih masuk dalam kekuasaan. Fay -begitu sapaannya- bahkan turut mengkoordinasi sukarelawan untuk mendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden lalu. Sejak Desember 2015 lalu, pria kelahiran 8 Maret 1968 ini dilantik sebagai Direktur Jenderal…
Hilmar Farid dan Perkenalan Pertamanya dengan Karya-Karya Pramoedya
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid bercerita tentang perkenalan pertama dengan Pramoedya serta buku-bukunya. Seperti apa sosok Pram dan karya-karyanya di mata pria kelahiran Bonn, Jerman Barat, 8 Maret 1968 yang juga dikenal sebagai aktivis, dosen, dan budayawan ini? Berikut ini petikan wawancara Hilmar dengan penulis…
Wawancara Khusus – Dirjenbud Hilmar Farid
Jakarta (ANTARA News) – Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid disebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sebagai sosok yang memulai sejarah baru karena menjadi orang pertama yang mendapat jabatan eselon 1 dari non-pegawai negeri sipil. Pria kelahiran Bonn, Jerman Barat, 8 Maret 1968 itu sebelumnya…
Fokuskan Pembangunan Pada Manusia
MEasiaMagazine | Hilmar Farid – Fokuskan Pembangunan Pada Manusia : Bangsa ini sungguh beruntung memiliki sejarawan muda sepertinya. Progresif, tak sungkan berada di tengah masyarakat. Pantang baginya menjadi akademisi dan mendekam di menara gading yang penuh kemilau. “Jasmerah: Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Inilah semboyan yang…
Tentang Anak Muda, Orde Baru dan Media
Di Newsletter Pamflet edisi #1 ini, kami melayangkan sebuah e-mail berisi pertanyaan seputar anak muda, media, dan pra-Reformasi. Karena sebelum kami mencerocos banyak sok tahu soal anak muda, gerakannya, budayanya, dan bahkan sebutannya; kami mau tahu terlebih dahulu sekilas soal gambaran anak muda dan media…
1998 Adalah Harapan, 2014 Adalah Penentuan
SEJARAWAN muda Indonesia sekaligus ketua Perkumpulan Praxis, Hilmar Farid, mengatakan, jika 1998 menjadi tahun harapan setelah kediktatoran Orde Baru (Orba) tumbang, menjelang 2014, Indonesia menuju tahun penentuannya. Penentuan untuk menjadi lebih baik atau justru diperintah dalam kekuasaan yang lebih buruk dari Orba. Berikut wawancara wartawan…
Warisan Kunci Politik Orde Baru adalah Kemiskinan Imajinasi Politik, Sosial, dan Kultural!
PASCA Orde Baru (Orba), membicarakan Peristiwa pembantaian massal 1965 bukan lagi suatu hal yang tabu. Sayangnya, cara pandang terhadap Peristiwa itu sendiri masih parsial. Sebagian besar pengkaji dan pemerhati salah satu tragedi terbesar di dunia pasca Perang Dunia II, melihatnya melulu dari sudut pandang Hak…
Mesti Paham Betul Apa Itu Kapitalisme Kontemporer
SETELAH pasangan SBY-Boediono, ditahbiskan sebagai pemenang Pemilu Presiden 2009, pertanyaan yang tersisa, bagaimana gerakan progresif memaknai kemenangan mereka? Pendapat yang sangat dominan, bahwa kemenangan pasangan SBY-Boediono, mencerminkan kemenagan Politik Citra ketimbang Politik Aliran, terlebih lagi Politik Kelas. Perspektif ini kian hari kian dominan, sehingga perlahan-lahan…
Bangsa Ini Menjadi Tawanan Fantasi
Sejak 5 Maret 2007, Kejaksaan Agung melarang 13 judul buku pelajaran sejarah. Alasannya, buku-buku tersebut tidak memuat peristiwa pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 dan tidak menulis kata PKI dalam peristiwa G30S. Keputusan pelarangan buku ini, kembali menjadi jejak langkah bangkrutnya gerakan reformasi. Keputusan ini…
Jangan Takut Pada Sejarah
Selamat bertemu kembali pembaca dengan saya, Faisol Riza. Pada kesempatan ini kita akan berbincang tentang hal-hal yang berbau sejarah karena tamu kita seorang sejarawan, yaitu Hilmar Farid.Dia sejarawan yang masih muda, alumnus Universitas Indonesia dan saya kira pelan-pelan orang akan mengetahui ternyata banyak orang muda…
Kita lama hidup di bawah sistem yang pada dasarnya mengatakan: urusan publik itu ditangani negara saja, entah itu politik, kebebasan, dll. Jadinya, masyarakat ikut sistem karena takut, bukan karena mengerti dan merasa penting. (HF, 2014)